Kamis, 01 November 2012

BABI GULING


       Babi guling (di Bali disebut be guling) adalah sejenis makanan yang terbuat dari anak babi betina atau jantan yang perutnya diisikan dengan bumbu dan sayuran seperti daun ketela pohon dan lalu dipanggang sambil diputar-putar (diguling-gulingkan) sampai matang dengan ditandai dengan perubahan warna kulit menjadi kecoklatan dan renyah. Awalnya babi guling pada mulanya digunakan untuk sajian pada upacara baik upacara adat maupun upacara keagamaan, namun saat ini babi guling telah dijual sebagai hidangan baik di warung-warungrumah makan, bahkan hotel-hotel tertentu di daerah Bali.
Nama babi guling untuk daerah Bali lebih dikenal dengan be guling. Sebetulnya be guling dapat dibuat dari jenis daging lainnya seperti itik dan ayam. Babi guling yang paling terkenal berasal dari kabupaten Gianyar
 RECIPE
BAHAN :
Anak Babi (kucit) 1 ekor (berat sekitar 20 kg)

BUMBU :
a. Kunir 20 g
b. Kencur 25 g
c. Tangkai cengkeh 5 g
d. Jahe 25 g
e. Terasi 5 g
f. Garam secukupnya
g. Bawang merah 45g
h. Bawang putih 25g
i. Lombok 40g
j. Pala 10 iris
k. Kemiri 5 butir
l. Ketumbar 4 sendok teh
m. Merica 5 sendok teh
n. Daun salam 10 lembar teh
o. Daun belimbing 8 lembar.

CARANYA MEMBUAT :
1. Semua bumbu dicincang sampai halus lalu dicampur dengan minyak kelapa.
2. Babi disembelih dan dibersihkan bulunya dengan cara menyiram seluruh permukaan tubuh babi dengan air mendidih. Kuku-kuku kakinya juga dibersihkan.
3. Setelah bersih, semua isi perutnya dikeluarkan dengan cara membuka bagian bawah perut, setelah itu rongga perut dibersihkan.
4. Selanjutnya sebatang kayu dengan panjang sekitar 2 meter dimasukkan kedalam tubuh babi yang telah bersih melalui lubang pantat sampai keluar dimulutnya. Kayu berfungsi untuk memutar-mutar saat dipanggang.
5. Selanjutnya ke dalam rongga babi dimasukkan bumbu yang telah dipersiapkan sebelumnya, terus bekas lubang pada perut bagian bawah dijarit dengan benang.
6. Sebelum babi digulingkan di atas bara api, kulit babi diremas dengan minyak kelapa, lalu dipolesi dengan air kunir, dengan maksud setelah babi guling itu masak supaya berwarna kuning gading.
7. Proses selanjutnya adalah membuat bara api dari serabut buah kelapa pada suatu tempat yang telah dipersiapkan.
8. Jika bara api telah siap, di atas bara api itulah babi digulingkan secara perlahan-lahan sehingga mendapat panas yang merata. Caranya adalah dengan memutar-mutar tangkai kayu (penggulingan) ke kiri dan ke kanan secara bergantian.
9. Selama babi guling berada di atas baralah api diusahakan bara api tidak menyala atau tidak padam. Babi guling ditaruh di atas bara api sampai masak yaitu dengan tanda-tanda kulit babi menjadi berwarna kemerah-merahan dan kulitnya tampak empuk atau renyah.
10. Setelah matang, tangkai kayu ditarik, selanjutnya babi guling siap disuguhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar